12 Permainan Tradisional yang Seru dan Asyik dimainkan!

12 Permainan Tradisional yang Seru dan Asyik dimainkan!

Parents, ingin mencari alternatif permainan anak selain game dan gadget?


Saat ini, mayoritas anak Indonesia akan memilih video game atau gadget sebagai permainan favorit. Terlebih di masa ketika anak-anak harus lebih banyak tinggal di dalam rumah karena covid.

Sayangnya, bermain game di gadget terlalu sering dapat menimbulkan sejumlah efek negatif terhadap sejumlah hal seperti kesehatan hingga kemampuan untuk bersosialisasi.

Nah, daripada anak-anak terus bermain gadget, ada baiknya kita memberikan alternatif berupa permainan tradisional asli Indonesia.

Apalagi, dengan memasuki kondisi kenormalan baru, masyarakat bisa berangsur-angsur ke luar rumah.

Sebenarnya, hampir semua daerah di Indonesia punya permainan tradisional yang seru untuk dimainkan dan dapat memicu kreativitas sekaligus menyehatkan tubuh.


Beberapa permainan tradisional yang menarik untuk dimainkan remaja dan anak, diantaranya sebagai berikut :


  1. Petak Umpet


Permainan tradisional ini dimainkan dengan mengumpulkan dua orang lebih. 

Cara mainnya pun mudah. Cukup jadikan satu orang sebagai penjaga, lalu pemain lainnya harus bersembunyi. Setelah penjaga menghitung hingga 10, dia akan mencari para pemain lain yang bersembunyi.

Jika si penjaga lengah, pemain lain harus segera ke tempat penjaga tadi dan berteriak inglo. Jika sudah ada yang berhasil teriak dan sampai ke tempat penjaga, berarti dialah pemenangnya.

Nah, agar bermain jadi lebih adil kita bisa menentukan siapa yang menjadi penjaga dengan cara hompimpa. Masih ingat khan moms, mudah dan seru bukan? 


  1. Bola Bekel


Permainan ini sudah ada sejak zaman dahulu. Meski jadul, untuk memainkan permainan tradisional ini butuh keahlian khusus karena memainkannya tidak semudah yang dibayangkan.

Beberapa benda harus kamu persiapkan dulu sebelumnya, di antaranya bola bekel, ada yang berbentuk kecil dan besar sesuaikan dengan selera kamu. Lalu, ada enam biji yang disebut bekel.

Permainan ini terdiri dari beberapa level. Semakin tinggi level permainan kamu, akan semakin sulit dan menantang juga permainan yang dijalankan. Dimulai dari mengambil satu per satu biji bekel sampai sekaligus enam.


  1. Kelereng atau Gundu


Kemungkinan anak sekarang tidak banyak yang tahu apa dan bagaimana cara memainkan permainan ini.


Kelereng merupakan kaca bening yang berbentuk bulat dan biasanya dimainkan oleh anak laki-laki. Cara mainnya juga cukup mudah, hanya dengan menyentil kelereng yang kita punya dengan target mengenai kelereng lawan.

Jika kamu berhasil mengenai kelereng lawan, maka kelereng miliknya jadi milikmu. Permainan ini akan semakin asik jika dimainkan ramai-ramai. Sekarang, memang sudah jarang anak-anak yang memainkan permainan tradisional ini.

Meskipun sudah jarang dijumpai, namun masih ada pedagang keliling atau pun toko yang menjual kelereng. 


  1. Lompat Tali Karet


Tali yang digunakan untuk bermain biasanya menggunakan karet yang disambung satu persatu sehingga menjadi panjang.

Setelah itu, ujung karet diikat dan siap kamu gunakan untuk bermain lompat tali. Permainan ini biasanya dimainkan oleh lebih dari dua orang dan ada dua orang yang akan bertugas memegang tali. Namun jika tidak ada yang ingin memegang tali, bisa diikatkan pada tiang atau pohon.

Cara bermainnya yaitu, tali ditaruh mulai dari paling bawah lalu lompat, dan seterusnya hingga tali sampai ditaruh di atas kepala.

Jika tidak bisa melompat, harus diulang lagi dari level terbawah. Pemenang dari lompat tali ini bisa menyuruh yang kalah apa saja, asal jangan yang aneh-aneh ya!


  1. Congklak


Congklak sudah dikenal hampir diseluruh wilayah Indonesia. Congklak dimainkan menggunakan cangkang kerang yang juga disebut biji congklak dan papan congklak yang memiliki 16 lubang. Sekarang ini ada juga yang terbuat dari plastik. 

Permainan ini hanya bisa dimainkan oleh dua orang saja. Total keseluruhan biji congklak ada 98 buah yang nanti akan diisi pada lubang papan congklak.

Tentukan siapa yang akan jalan duluan dengan suit, yang menang akan mengambil semua biji pada satu lubang dan mengisi lubang papan satu persatu, dari kiri ke kanan.

Sampai biji habis dan ambil lagi biji dari tempat terakhir menaruh biji. Begitu seterusnya sampai ada yang memiliki jumlah biji terbanyak, dan dialah yang menang.


  1. Gobak Sodor 


Berikutnya ada gobak sodor atau ada yang menyebut galaksin. Di setiap kelompok akan ada yang menjaga benteng mereka masing-masing.

Oleh karena itu, setiap kelompok harus terdiri dari minimal 2 orang. Dengan cara hompimpa lalu lihat siapa yang menang.

Setelah hompimpa selesai, maka pemenang bisa memulai permainan duluan, untuk berlari dan mengejar ke arah benteng lawan. Bermain permainan ini kamu harus bergerak cepat ya. Jika tidak, lawan akan mengenaimu.


  1. Ular Naga Panjang


Jaman dulu permainan ini sangat populer dikalangan anak-anak. Biasanya mereka akan berkumpul di lapangan, dan akan semakin seru jika dimainkan ramai-ramai.


Permainan ini bisa dimainkan lebih dari tujuh orang. Cara bermainnya mudah, pertama tentukan dua orang siapa yang menjadi penjaganya, sisanya berjalan melewati penjaga. Agar permainan lebih adil, tentukan penjaga dengan cara hompimpa.

Setelah penjaga sudah ditentukan, maka sisa orangnya harus berbaris dan menaruh tangan dipundak teman yang didepannya.

Setelah itu, melingkar melewati penjaga sambil menyanyikan lagu ular naga panjangnya sampai selesai. Ketika nyanyian sudah selesai, saatnya penjaga menangkap satu orang, satu orang yang tertangkap harus keluar dari barisan.


  1. Layang - layang


Moms, jika di sekitar rumah ada lapangan yang besar dan tidak banyak orang, yuk kenalkan permainan tradisional satu ini untuk Si Kecil!

Menerbangkan layang-layang adalah salah satu permainan tradisional yang paling populer di masa lalu, lho!

Tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk membeli layang-layang, bisa hanya dengan sebatang bambu saja.

Cara bermainnya yakni dengan membuat batang bambu yang diikat dengan benang yang direkatkan pada selembar kertas atau plastik.

Kemudian terbangkan layang-layang dengan mengikuti gerakan angin. Hati-hati ya Moms, pastikan anak-anak diawasi ketika bermain permainan yang satu ini. Sampai saat ini, layang - layang masih banyak dimainkan oleh anak - anak dan bahkan orang dewasa loch. 


    9.  Engklek 


Permainan legenda satu ini merupakan salah satu permainan tradisional yang sampai saat ini masih sering dimainkan hampir di seluruh wilayah Indonesia, walaupun setiap daerah memiliki sebutan yang berbeda-beda namun cara memainkannya tetap sama.

Engklek bisa dimainkan oleh perempuan maupun laki-laki, bisa dimainkan hanya dua orang saja atau maksimal lima orang. Karena harus menunggu giliran untuk memainkan ini, jadi jika terlalu banyak yang memainkannya, pemain akan bosan karena menunggu terlalu lama.

Cara memainkannya yaitu dengan menggambar kotak-kotak di lantai atau tanah dengan menggunakan kapur. Akan lebih asik jika dimainkan di lapangan dengan permukaan lantai yang rata, jadi mudah untuk menggambarnya.

Jumlah kotak yang digambar ada sembilan yaitu tiga kotak horizontal, disambung dengan tiga kotak vertkal, lalu tambah satu kotak diatasnya dan dua di horizontal.

Setiap pemain akan melompati kotak-kotak tersebut secara bergiliran. Melompatnya harus dengan satu kaki, jika terjatuh maka pemain harus menandai kotak terakhir dengan menaruh batu.


      10.  Bentengan


Pernah main bentengan waktu sekolah di jam olahraga? Pasti kamu anak 90-an ya! Karena permainan tradisional bentengan merupakan salah satu permainan yang membutuhkan kerjasama kelompok.


Pasalnya, semua peserta benteng harus menjaga benteng dan anak buah, agar tidak diambil musuh.

Bahkan, sesekali musuh akan memberontak, agar pemilik bentek memencar dan musuh akan lebih mudah menangkapnya, dan menguasai benteng.


    11.  Ketapel


Merupakan permainan yang sangat cocok bagi si kecil yang menyukai petualangan. Ketapel merupakan salah satu permainan anak tradisional yang bisa memicu adrenalin anak, loh. 

Tak hanya itu, bermain ketapel juga memiliki banyak manfaat. Salah satunya adalah bisa melatih fokus dan konsentrasi anak, serta membantu mengembangkan kemampuan motoriknya.

Kini, sudah banyak ketapel modern yang dijual di berbagai marketplace. Jadi, Anda tak perlu repot atau khawatir apabila tidak bisa membuatnya sendiri.

ski menyenangkan, pastikan untuk selalu menjaga keamanan si kecil saat bermain, ya.


    12.  Gasing


Bukan anak 90-an kalau kamu belum pernah main permainan tradisional gasing, yang terbuat dari kayu atau plastik.

Biasanya, sepulang sekolah anak-anak akan berkumpul di lapangan untuk beradu gasing masing-masing.

Untuk bisa bermain gasing, setiap anak harus memiliki satu gasing. Biasanya, beradu gasing bisa dilakukan di tanah lapang, atau di dalam kuali raksasa.

Ketika beradu, siapa gasing yang paling cepat berhenti, dialah yang kalah.


Yuk, mainkan lagi permainannya, agar tak lekang dimakan waktu. Ajak anak-anak, adik-adik, teman, maupun saudaramu untuk bermain permainan nostalgia ini.

Permainan yang biasa dimainkan oleh anak-anak, remaja hingga orang dewasa ini, ternyata juga sangat bermanfaat untuk memicu kreativitas, sekaligus bisa menyehatkan tubuh, dan tidak ada yang bisa mengalahkan asiknya bermain bersama diluar beramai-ramai. Yuk lestarikan permainan tradisional. 

 

Kenali Penyebab, Bahaya, Cara Mengatasi Kecanduan Game Online Pada Anak

Kenali Penyebab, Bahaya, Cara Mengatasi Kecanduan Game Online Pada Anak

Bermain game merupakan kegiatan yang mengasyikkan untuk mengisi waktu luang. Namun,game juga bisa menyebabkan kecanduan. Lantas, apa saja gejala dan penyebab kecanduan game online? Bagaimana pula bahaya dan cara mengatasinya?


Berikut ini adalah tanda dan gejala kecanduan game online yang umumnya terjadi:


  • Setiap bermain selalu menghabiskan waktu yang lama, bahkan meningkat durasinya dari hari ke hari.

  • Merasa mudah marah dan tersinggung saat dilarang atau diminta berhenti bermain game.

  • Selalu berpikir tentang game online ketika mengerjakan aktivitas lainnya.


Perilaku kecanduan game dapat berimbas pada hubungan sosial, pendidikan, hubungan dengan keluarga, dan tentunya pada diri sendiri. Biasanya, kecanduan ini akan terlihat setelah 12 bulan melakukan aktivitas rutin bermaine game.

Tak hanya soal keinginan untuk terus bermain game, ada juga yang tanpa sadar menggerakkan anggota tubuh secara spontan. Misalnya, memperagakan gerakan bermain game ketika sedang tidur.


Penyebab Kecanduan Game Online

Ada faktor-faktor yang bisa menjadi penyebab kecanduan game online. Berikut beberapa di antaranya.

1.Keseruan Game Versi Terbaru yang Terus Bermunculan

Para pengembang game tentunya ingin terus membuatm game yang menarik dan disukai para penggemarnya. Itulah sebabnya, mereka terus mengadakan pembaruan yang semakin memanjakan pemain. Di sisi lain, para gamer juga tak segan merogoh kocek dalam-dalam demi menikmati pengalaman dari game yang mereka gandrungi.


2. Pertemanan di Dunia Maya 

Game online biasanya dibekali fitur pertemanan agar satu orang dengan lainnya dapat saling berkomunikasi dan berinteraksi. Seperti pada permainan Mobile Legend misalnya, setiap pemain yang tergabung dapat saling mengobrol dengan asyik.

Inilah yang kadang membuat seseorang menjadi kecanduan game. Sebab, mereka merasa menemukan teman yang cocok dan lebih memahami dirinya.


3. Pengalihan dari Masalah di Dunia Nyata

Game kerap kali dipandang sebagai penghilang stres. Banyak orang berusaha menghibur diri dengan terjun ke arena game yang membuat lupa pada permasalahan di dunia nyata. Lewat game, mereka merasa bisa menyalurkan emosi.


4. Iming-Iming Hadiah yang Besar

Tak jarang, pihak pengembang bekerja sama dengan sponsor untuk memberikan reward kepada pemenang game. Bahkan, sejumlah turnamen game online menjanjikan hadiah yang menggiurkan. Nah, permainan dengan hadiah besar ini kerap membuat gamer rela untuk menghabiskan waktu dengan aktivitas gaming.


5. Pola Asuh Orang Tua

Faktanya, pengasuhan orang tua juga dapat menjadi faktor pencetus anak menjadi kecanduan. Memberikan game pada usia terlalu dini akan menyebabkan anak berpikir bahwa game adalah tempat mencari kesenangan. Kebiasaan ini pada akhirnya membuat anak ketergantungan.


Bahaya Kecanduan Game Online

Lalu, apakah game berbahaya? Sebenarnya game tidak berbahaya jika dimainkan sewajarnya, sama seperti penggunaan gadget, seks, atau mengonsumsi kopi. Jika semua dilakukan tidak berlebihan, tentu tidak akan menimbulkan bahaya serius. Namun, jika seseorang telah bermain game secara kontinu hingga lupa waktu, maka harus segera ditangani.


Kebanyakan pecandu game online adalah remaja. Kecanduan game online pada remaja mengakibatkan perubahan perilaku seperti mudah marah, cemas, dan gelisah jika tidak bermain dan berhubungan dengan komunitasnya di dunia maya.


Membiarkan anak terus bermain game akan menyulitkan orang tua untuk mengubah perilaku negatif yang timbul akibat terlalu sering bermain. Akibatnya, anak akan mudah melawan orang tua ketika dinasihati.


Kebanyakan orang yang sudah kecanduan game online bahkan lebih mengandalkan game untuk mengelola emosi. Sebagian lagi bahkan merasa lebih nyaman menjadi karakter mereka dalam dunia maya dibandingkan dalam bersosialisasi di dunia nyata.


Kecanduan bermain game juga dapat membawa berbagai konsekuensi, yaitu:

Mudah marah dan gelisah

Suka berbohong

Kurang tidur

Penglihatan memburuk

Melawan orang tua

Pola makan terganggu

Munculnya sindrom quervain


Cara Mengatasi Kecanduan Game 


Sejumlah peneliti pun terus berusaha mengembangkan cara paling efektif untuk mengatasi kecanduan game


1. Membatasi Waktu Bermain Game

Mulailah dengan membatasi waktu bermain game, misalnya hanya 1 jam saja per hari. Nah, bagi orang tua yang ingin mengatasi masalah kecanduan game pada anaknya, coba alihkan perhatian anak dengan kegiatan lain. Di tahap awal, mungkin upaya ini butuh kerja keras dan penolakan dari anak.


2. Simpan Piranti Game di Luar Kamar

Segera simpan alat-alat game seperti konsol game, komputer,smartphone di luar kamar. Sebab, jika peralatan tersebut tetap berada di dalam kamar, seorang pecandu game akan selalu tergoda untuk membuka permainan kembali. 


3. Mencari Kegiatan dan Hobi yang Positif

Cari kegiatan dan hobi yang bernilai positif seperti berolahraga, berkebun, memasak, bermain alat musik atau memainkan permainan tradisional.Bagi orang tua, coba ajak anak-anak yang kecanduan bermain game melakukan kegiatan tersebut bersama-sama.


Artikel terkait : 12 Permainan Tradisional yang Seru dan Asyik dimainkan! 


4. Berkonsultasi dengan Psikolog

Jika keinginan berhenti untuk bermain game masih terasa sulit, konsultasikan masalah tersebut kepada psikolog. Seorang psikolog bisa membantu memberikan sejumlah terapi untuk kecanduan, salah satunya dengan terapi kognitif perilaku (CBT).


****


Itulah penjelasan tentang kecanduan game online, bahaya game, dan cara mengatasinya. Jika hal ini dialami si kecil, peran aktif orang tua sangat diperlukan untuk membantu mereka keluar dari kondisi kecanduan. 


 
Copyright © 2013. Hafiz Toys - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger